MADURANEWS.CO, Sampang- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang Fadol mengaku kecewa dengan kepemimpinan ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) setempat. Pasalnya, KONI Kabupaten Sampang menjadi juru kunci dalam event Porprov Jatim 2022.
Hal tersebut diungkapkan Fadol usai menerima audiensi dari aktivis Garda Kawal Sampang (GKS) di Ruang Komisi Besar DPRD Sampang, Kamis (28/7/2022).
Dalam forum tersebut, Fadol mengungkapkan kekecewaannya terhadap kepemimpinan ketua KONI Sampang saat ini. Dia menilai Ketua KONI Sampang Abd Wasik gagal mengharumkam nama Kabupaten Sampang dalam ajang Porprov Jatim 2022.
“Kami juga kecewa dengan kepemimpinan saudara Wasik ini. Saya awalnya optimis dengan kepemimpinannya, namun faktanya kita jomplang. Kita juga bertanya kenapa kita tidak bisa bertahan di posisi 26 saja,” ucapnya.
Senada dengan Fadol, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata (Disporabudpar) Sampang Marnilem justru menyarankan Wasik untuk mengundurkan diri sebagai ketua KONI Sampang. Itu jika Wasik tidak mampu membawa KONI Sampang ke peringkat terhormat dalam event Porprov selanjutnya.
“Jika sekarang sampai tahun depan KONI ini belum ada perubahan yang signifikan, lebih baik ketua KONI (Wasik) mengundurkan diri,” katanya penuh kesal.
Untuk diketahui, Kabupaten Sampang menduduki peringkat terbawah dalam ajang Porprov Jatim 2022. Dari 38 kabupaten yang berlaga, Kabupaten Sampang menjadi juru kunci di peringkat 38. Sementara Ketua KONI Sampang menargetkan peringkat 20 besar. Namun target itu akhirnya meleset jauh.
Hal itu kemudian memantik reaksi dari berbagai kalangan. Mulai dari kalangan legislatif hingga para aktivis. Yang terbaru datang dari aktivis LSM GKS yang getol menuntut adanya audit terhadap penggunaan dana hibah KONI yang pada tahun 2022 ini sebesar Rp 1,75 M. Untuk itu, GKS meminta Banggar DPRD Sampang menggelar audiensi dengan menghadirkan para pihak terkait.
Gayung bersambut. Banggar DPRD Sampang kemudian memanggil Kepala Disporabudpar Sampang Marnilem, ketua dan pengurus KONI Sampang, pihak Inspektorat, dan para aktivis LSM GKS.
Ketua LSM GKS Nurul Hidayat menyoal kegagalan target KONI Sampang untuk masuk peringkat 20 besar dalam ajang Porprov Jatim 2022. Maka itu, dia menilai perlu adanya audit penggunaan keuangan KONI Sampang sehingga nanti bisa ketahuan alokasi untuk pembinaan cabang olahraga (Cabor).
“Kenapa target ketua KONI Sampang tidak tercapai yang semula menargetkan Sampang masuk dalam 20 besar, namun realitanya Sampang terpuruk berada di posisi 38 yang bisa dikatakan paling bawah,” ungkapnya penuh tanda tanya. (c2/lum)