MADURANEWS.CO, Sampang- Sebuah keluarga di Desa Labuhan, Kecamatan Sreseh mengaku kebingunan setelah selama satu tahun tidak menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH). Padahal keluarga itu terdata sebagai secara resmi sebagai penerima manfaat PKH.
Kepada maduranews, warga Desa Labuhan dengan inisial MS (50) mengaku merasa seperti anak yang kehilangan orang tuanya. Itu karena keluarga penerima PKH yang sudah beberapa tahap tidak keluar itu merasa kebingungan mau mengadu ke siapa dengan tidak adanya pendamping dari pihak terkait.
Dia mengaku sudah 1 tahun lebih tidak pernah menerima bantuan PKH padahal komponennya masih mendukung. “Gini mas, bantuan PKH saya itu sudah 1 setengah tahun lebih sudah tidak keluar dan ketika dicekpun tidak ada saldo masuk. Saya bingung mau ngomong atau nanya kebsiapa mengenai tidak keluarnya ini mas,” tuturnya.
Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinas Sosial, Perlindungan Perempuan dan Anak (Dinsos-PPA) Sampang Erwin mengatakan, pendamping PKH untuk Desa Labuhan memang sudah cukup lama kosong karena pendampingnya memgundurkan diri sementara tugas-tugasnya dijalankan oleh koordinator pendamping Kecamatan Sreseh.
“Sebenarnya kalau untuk Labuhan itu pendampingnya sudah resign sudah lama. Namun sementara tugasnya dialihkan kepada koordinator pendamping kecamatan,” katanya.
Dia meminta agar penerima atau yang mewakili untuk datang ke Kantor Dinsos dengan membawa beberapa persyaratan supaya bisa dicek penyebab tidak keluarnya bantuan PKH tersebut.
“Nanti kalau memang belum keluar bisa bawa kartu PKH, KTP dan kartu keluarganya ke sini biar dicekkan sama petugas disini,” ujarnya. (raf/lum)