Demo di Depan Kantor DPRD Sampang Ricuh, Massa Tuntut Hal Ini

MADURANEWS.CO, Sampang– Demonstrasi Forum Aktivis Madura (FAM) dan Aliansi Masyarakat Desa Bersatu di Depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, berlangsung ricuh, Selasa (23/10/2025).

Kericuhan dipicu oleh massa aksi yang memaksa mendekati dan mau masuk ke area Gedung DPRD Sampang. Dimana sekitar seribuan masa aksi itu di blokade tepat di ujung jalan masuk ke kompleks gedung Legislatif Sampang. Masa aksi mulai beringas setelah Pimpinan dan anggota DPRD Sampang meninggalkan masa aksi karena mendapatkan lemparan botol air dan batu.

Keberingasan massa aksi yang berhasil memukul mundur aparat kepolisian di ring pertama yang tanpa tameng merangsak masuk kedepan gedung DPRD. Namun mereka dihadang oleh aparat lapis ke 2 yang memakai tameng. Bukan alih-alih mundur karena mendapat penghadangan menggunakan tameng, masa aksi malah tambah beringas dengan terus merangsak masuk dan melempari aparat keamanan dengan batu dan barang padat lainnya. Yang keberingasan itu dibalas dengan tembakan gas air mata oleh kepolisian untuk memecah konsentrasi dan gerombolan masa aksi.

Kordinator lapangan aksi, Mauzhul Maulana mengatakan, masa aksi berasal dari berbagai Wilayah di Kabupaten berjuluk Kota Bahari itu. Tuntutan yang mereka sampaikan ke legislatif Sampang adalah bagaimana Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Sampang bisa segera terselenggara. Yang harapan masa aksi bisa terselenggara di tahun 2026 mendatang.

“Kembalikan perangkat Desa dan BPD yang dipecat secara sepihak, dan tidak sesuai Perundang-undangan yang ada. Anggarkan dan sahkan anggaran pelaksanaan Pilkades serentak di Kabupaten Sampang tahun 2026,” teriaknya saat menyampaikan orasi.

Wakil Bupati Sampang, H Ahmad Mahfudz datang menemui masa aksi, dan menyampaikan terimakasihnya kepada masa aksi yang telah jauh-jauh datang ke Kota Sampang untuk menyampaikan aspirasinya. Kedatangan masa aksi tersebut Dimaknai oleh orang yang akrab disapa Ra Mahfudz itu sebagai bentuk perhatian masa aksi terhadap Kabupaten Sampang.

Ra Mahfudz juga terpantau meminta maaf kepada masa aksi. Permintaan maaf itu atas nama dirinya pribadi dan atas nama Pemerintah Kabupaten Sampang. 

Sementara menanggapi tuntutan yang disampaikan oleh masa aksi, Ra Mahfudz mengaku akan berupaya dan memperjuangkan tuntutan tersebut untuk bagaimana dapat terealisasi. 

“Terkait apa yang disampaikan, saya akan mengupayakan dan memperjuangkannya. Doakan biar bisa diizinin dan dipastikan oleh Allah. Semoga mendapatkan jalan keluar yang baik buat saya, baik ke masa aksi, dan baik ke masyarakat Sampang secara menyeluruh,” tandasnya. (san)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *