MADURANEWS.CO, Sampang– Berdasarkan kajian Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, peran orang tua sangat penting, dan harus dominan dalam mengasuh anak.
Kepala Bidang (Kabid) PPPA Dinsos Sampang, Masruhah mengatakan, bahwa kasus kekerasan terhadap Perempuan dan Anak dalam dua tahun terakhir ini tidak terlalu dominan bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Karena tahun 2020 – 2021 itu trennya Covid-19.
“Sehingga anak-anak tidak sekolah, ada dirumah rumah, karena pembelajaran lewat daring, dan semua akses lewat HP,” katanya, Kamis (14/12/2023).
Masruhah menuturkan, kalau sekarang ini, anak-anak itu pemanfaatan HP memang perlu dipantau. Karena berdasarkan kajian pihaknya terkait hal tersebut peran orang tua sangat penting dalam mendidik anak.
“Orang tua itu yang berperan penuh dalam pengasuhan anak,” tuturnya.
Kalau dalam kasus-kasus yang terjadi belakangan ini, kebanyakan dari korban memang dari keluarga yang tidak utuh. Artinya, ada yang broken home atau orang tuanya pisah. Mereka tinggal dengan neneknya, dengan bibinya, dengan pamannya, diasuh seperti itu. Dan bahkan menurutnya Ada juga orang tuanya yang bekerja diluar negeri. Jadi anak itu kurang perhatian.
“Jadi kami upaya-upaya pencegahannya sudah biasa sebetulnya.Karena ini musibah yang tidak kita tahu akan terjadi. Kita itu bisa mencegah, tapi kita tidak bisa menahan orang yang mau bermaksiat,” pungkasnya.
Sekedar Informasi, Tahun 2020-2021 kasus kekerasan kepada perempuan dan anak di Kabupaten Sampang rata-rata bertengger diatas angka 50 kasus. Tahun 2020 tercatat ada 62 kasus dan tahun 2021 sebanyak 52 kasus.
Sementara untuk tahun 2022 dan tahun 2023, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak ada dibawah angka 45 kasus. Yaitu, tahun 2022 sebanyak 43 kasus, dan tahun 2023 sampai tanggal 14 Desember tercatat sudah ada 42 kasus. (san)
