Uji Coba Kurikulum Merdeka, Kemenag akan Saring Madrasah yang Pantas

MADURANEWS.CO, Sampang- Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, mulai menerapkan kurikulum merdeka di beberapa madrasah binaan. Itu sebagai uji coba sekaligus penyaringan madrasah yang pantas untuk melaksanakan kurikulum terbaru itu nantinya.

Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Kabupaten Sampang Wahyu Hidayat mengatakan, penerapan kurikulum merdeka masih dalam masa uji coba. Kalau memang kurikulum merdeka ini layak digunakan di lingkungan madrasah maka nanti puncaknya semua madrasah se-Indonesia akan menggunakan kurikulum tersebut di tahun 2024. 

Dia menuturkan, madrasah yang bisa menggunakan kurikulum merdeka harus mendapat persetujuan dan Surat Keputusan (SK) dari Direktorat Jenderal (Dirjend) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag RI.

“Jadi kemarin madrasah yang bisa menerapkan kurikulum merdeka itu di-SK-kan oleh Dirjend Pendis. Prosesnya, kita kan bertahap. Di Kementerian Agama kan baru, tahun pelajaran sekarang dan selanjutnya dan jika memang kurikulum merdeka ini pas untuk diterapkan secara nasional akan diberlakukan di tahun 2024,” katanya.

Pihaknya meminta semua pengawas pendidikan untuk membina beberapa madrasah mulai dari tingkat ibtidaiyah sampai aliyah guna mengetahui madrasah mana saja yang berpotensi dan layak untuk diajukan ke Dirjend Pendis untuk dapat menggunakan kurikulum merdeka. Itu dilakukan karena penerapan kurikulum merdeka tersebut masih terbatas untuk yang pantas.

“Di Kementerian Agama kemarin kita disuruh mengusulkan kira-kira madrasah mana saja yang berpotensi untuk menerapkan kurikulum merdeka. Akhirnya kita minta kepada pengawas minimal 1 pengawas 2 binaan. Jadi MI 2, MTs 2, MA 2. Terbatas,” ungkapnya.

Menurut Wahyu, dari ratusan madrasah yang diajukan ke Dirjend Pendis untuk dapat menerapkan kurikulum merdeka, hanya sebagian saja yang disetujui. 

“Nah, setelah diusulkan, sama Dirjend pusat akan dilakukan analisis, melalui Emis, melalui data-data berbasis aplikasi. Maka muncullah dari usulan kita yang sekian ratus hanya disetujui sekian,” tuturnya.

Hanya saja, dia mengaku optimis dua tahun yang akan datang madrasah yang berada di naungan Kemenag Sampang akan sudah menerapkan kurikulum merdeka semua.

“Kalau sampai 2024 insya Allah semuanya. Mungkin karena faktor murid, sarana dan prasarana yang atau dari SDM-nya,” tukasnya. (raf/mu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *