MADURANEWS.CO, Sampang– Aparat pengamanan aksi demonstrasi dari Kepolisian Resor Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, diminta mundur oleh masa aksi yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Camplong Menggugat (AMOM), Senin (13/11/2028).
Permintaan itu dilontarkan karena menurut Korlap aksi tujuan mereka berdemonstrasi di depan Mapolres Sampang bukan di depan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sampang.
Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi, Abd Als mengatakan bahwa pihaknya mengirim murat untuk berdemonstrasi ke Mapolres Sampang bukan ke kamenag sampang. Hal itu Ia sampaikan karena anggota pengamanan dari Polres Sampang memblokade mereka beberapa meter dari Mapolres Sampang.
Sambil berteriak Azia meminta anggota pengamanan untuk mundur agar mereka bisa berorasi di depan Mapolres Sampang dan juga bisa ketemu dengan Kapolres Sampang.
“Surat saya termohon di depan Mapolres Sampang bukan di depan kemenag Sampang, jadi saya minta anggota mundur biar kami bisa kedepan Mapolres Sampang,” tegasnya.
Sementara Wakil Kapolres Sampang, Kompol Jalaluddin yang menemui masa aksi menyampaikan, kalau masa aksi itu tidak bisa menyampaikan aspirasinya langsung di depan Mapolres karena memang sudah aturannya.
Sedangkan satu tahun tiga bulan yang lalu seperti yang disampaikan Korlap aksi itu masih diberi toleransi untuk berorasi di depan Mapolres langsung, lantaran masa aksinya tidak terlalu banyak.
Lebih lanjut, untuk aksi hari ini yang berlangsung menurut dia masyarakatnya cukup banyak. Sehingga pihaknya tidak langsung memperkenankan mereka langsung berorasi di depan Mapolres sebagaimana aturan yang berlaku. Hal itu dilakukan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, dan diluar kemampuan rekan-rekannya.
Selain itu, Jalaluddin juga mengungkapkan kalau Kapolres Sampang tidak ada di Mapolres. Hal itu karena adanya kegiatan yang harus pimpinannya ikuti dan tidak bisa diwakilkan.
“Rekan-rekan kami aman dan sesuai SOP juga tidak membahayakan. Monggo silahkan yang penting tertib,” tukasnya. (san)
