MADURANEWS.CO, Sampang- Gelombang penolakan terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terus bermunculan di Kabupaten Sampang. Dalam dua pekan terakhir, Kantor DPRD Sampang sudah kedatangan massa demonstran dari kelompok yang berbeda.
Yang terbaru hari ini, Selasa(06/09/2022), puluhan mahasiswa yng tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Sampang melakukan aksi demonstrasi terkait penolakan kenaikan harga BBM. Sebelumnya, aktivis HMI dan MSB yang unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di depan Kantor DPRD Sampang.
Setelah berorasi beberapa saat, demonstran memaksa menerobos ke dalam Kantor DPRD Sampang namun berhasil dicegah oleh barisan barikade polisi. Kendati demikian, para demonstran tetap memaksa ingin menerobos barikade polisi hingga berujung ricuh.
Tidak selang lama, Ketua DPRD Sampang Fadol keluar bersama Wakil Ketua DPRD Sampang Rudi Kurniawan untuk menemui pendemo. Tidak ada dialog panjang karena Fadol langsung mempersilahkan perwakilan massa aksi untuk masuk ke dalam Kantor DPRD Sampang.
“Boleh ke dalam asalkan dari pendemo diwakilkan sebab takutnya ada hal yang berisiko,” kata Fadol.
Tawaran itu ditolak mentah-mentah oleh demonstran. Mereka ingin masuk semuanya secara bersama-sama. Merasa tawarannya diacuhkan oleh demonstran, Fadol dan Rudi kembali masuk ke kantornya. Masa aksi tetap menunggu di depan pintu gerbang dan meminta tujuh pimpinan fraksi yang ada di DPRD Sampang agar mau menemuinya.Selang 30 menit kemudian masa mulai bergerak dan mencoba lagi untuk bisa masuk ke gedung DPRD Sampang, namun tetap dihalau oleh barikade polisi.
Sejurus kemudian Fadol dan Rudi kembali keluar menemui demonstran dengan membawa tiga pimpinan fraksi DPRD Sampang. “Saat ini (yamg ada) di kantor hanya ada tiga fraksi. Selebihnya ada di luar karena sedang melakukan rses,” ungkap Fadol.
Mendengar penjelasan pimpinan DPRD Sampang itu, demonstran mulai tenang dan menerima walaupun hanya ada tiga fraksi yang akan menandatangani dan menyetujui tuntutannya. (c2/lum)