MADURANEWS.CO, Sampang – Ujian Nasional Berbaris Komputer (UNBK) tahun ini ditiadakan, sebagai antisipasi pemerintah kurangi penyebaran Covid-19.. Sementara sejumlah sekolah swasta di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, sebelumnya melakukan penarikan iuran yang dibebankan kepada siswa.
Hingga saat ini belum ada kejelasan soal pengembalian iuran tersebut. Disinyalir nyaris semua sekolah swasta di Sampang melakukan penarikan iuran.
Penarikan iuran itu diduga dilakukan oleh sejumlah sekolah di semua tingkatan. Bahkan, informasinya dalam penarikan itu ada campur tangan kepala sekolah.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Wilayah Sampang, Assyari mengaku, secara kelembagaan pihaknya tidak mempunyai kewenangan soal itu. Hanya saja, dia menuturkan jika sekolah swasta perlu partisipasi masyarakat dalam penyelenggaran UNBK.
“Kita akan melakukan analisa dan mencari bukti-bukti. Jika memang ada iuran sekolah yang tidak wajar, dan tidak dikembalikan pasca pembatalan UNBK kami akan turun tangan,” tegasnya.
Dia mengatakan pasca adanya pembatalan UNBK, semestinya uang itu dikembalikan. Karena kegiatan yang direncanakan sebelumnya tidak terlaksana.
“Secara otomatis, dana itu tidak terpakai. Sehingga harus dikembalikan. Terkecuali ada kesepakatan antara sekolah dan wali murid,” ucap Assyari.
Setidaknya, lanjut dia, jika sebagian dana sudah terpakai untuk persiapan UNBK, maka sisanya harus dikembalikan. Sehingga tidak ada lagi anggapan negatif.
Anggota DPRD Sampang Aulia Rahman meminta pihak sekolah yang menarik iuran segera dikembalikan. Sebab tidak alasan bagi sekolah tetap menahan dana iuran.
“UNBK yang dibatalkan itu perlu ditindaklanjuti. Khususnya soal iuran yang ditarik sekolah. Dana itu harus dikembalikan karena dana tidak terpakai,” imbuhnya. (fat)