MADURANEWS.CO, Sampang– Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, mengungkap bahwa tidak konsistennya Juru Parkir (Jukir) dalam melakukan setoran terhadap Dishub menjadi faktor utama tidak tercapainya target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi parkir tahun 2024.
Kabid Hubdar Dishub Sampang, Hery Budiyanto mengatakan, bahwa capaian PAD dari sektor retribusi parkir tahun ini sangat jauh dari pada target yang diberikan oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Sampang. Untuk target sendiri dari TAPD yakni sebesar Rp 3 Miliar. Target tersebut menurutnya oleh TAPD masih disamakan dengan target Parkir Berlangganan, dan itu menurut dia juga tidak bisa tercapai.
Hery juga menuturkan, bahwa Kalau konvensional seperti sekarang ini pihaknya di lapangan harus bertengkar dengan juru parkir untuk mendapatkan setoran dan memenuhi target PAD dari retribusi parkir. Bahkan menurut dia ada yang ngajak duel ke pihaknya. Sehingga pihaknya terpaksa harus bagaimana memberi pemahaman kepada jukir.
“Untuk kemarin Pendapatan Asli Daerah sektor parkir itu sebesar Rp 210 Juta,” katanya kepada maduranews, Rabu (04/12/2024).
“Target gak diturunkan, sama dengan target Parkir Berlangganan dulu. Kalau target berlangganan insyaallah kita memenuhi target yang diberikan TAPD, yaitu Rp 3 Miliar,” imbuhnya.
Hery mengungkapkan, bahwa kendala utama dari tidak tercapainya target PAD sektor parkir itu karena Juru Parkir yang tidak konsisten. Karena ketika jukir kalau ditagih setoran mereka tidak pernah menyetorkan sesuai target. Dan ketika ditagihpun masih harus bertengkar dulu. Menurut dia pihaknya kadang harus menjaga jukir dilokasinya, yang terkadang juga harus berebut uang parkir dengan jukir. Hal itu dilakukan karena sudah memenuhi jumlah kendaraan yang retribusinya harus disetor ke Dishub.
“Jawaban dari mereka ketika diminta hasil retribusi itu alasannya karena belum beli bensin dan belum makan. Sehingga kita kadang kalau sudah pakai hati nurani tidak bisa memaksa mereka. Meskipun kita memaksa, kita nanti yang akan tetap keliru,” tukasnya. (san)