MADURANEWS.CO, Sampang- Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP-Naker) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, mengakui sedikitnya 17.996 warganya menganggur. Hingga saat ini baru 502.000 warga Sampang yang bekerja.
Kabid Ketenagakerjaan DPMPTSP-Naker Kabupaten Sampang Ervien mengatakan, jumlah penduduk di Sampang yang masuk usia kerja yang saat ini sebanyak 742.000 orang.
“Kita kan punya 742.000 penduduk yang termasuk dalam kategori usia bekerja, jadi yang bekerja menurut data BPS itu adalah usia 15 tahun. Itu yang masuk usia bekerja,” katanya kepada maduranews.
Dari 742.000 angkatan kerja ini, baru 502.000 warga Sampang yang telah mendapatkan pekerjaan. “Sedangkan yang bekerja 502.000 (orang) kemudian yang pengangguran itu 17.996 (orang),” ujarnya.
Pihaknya mengakui turut bertanggungjawab untuk menekan angka pengangguran di Kabupaten Sampang. Beberapa cara yang akan ditempuh pihaknya untuk menuntaskan pengangguran, di antaranya membekali penduduk yang termasuk usia kerja dengan keterampilan dan menyediakan jembatan bagi yang masih nganggur agar terhubung dengan perusahaan yang masih membutuhkan tenaga kerja.
“Kami dari kabid ketenagakerjaan ya, sebagai salah satu tugas atau kewenangan kami untuk mengurangi tingkat pengangguran. Nah dengan beberapa program kerja yang kami telah laksanakan dan akan dilaksanakan, yang pertama yaitu dengan mengadakan pelatihan keterampilan dengan kegiatan pelatihan-pelatihan kreatifitas masyarakat yang masih belum mempunyai keterampilan, belum bekerja, belum punya soft skill atau kemampuan siap ke dunia kerja itu kita latih,” ungkapnya.
“Kemudian program yang kedua kita ada program penempatan kerja. Penempatan kerja itu artinya kita disini sebagai penghubung antara adek-adek kita yang sudah lulus sekolah atau sudah alumni ini yang masih nganggur, kita berusaha memberikan hubungan dengan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja,” tambahnya.
Adapun yang akan dijembatani agar terhubung dengan perusahaan penyedia kerja adalah mereka yang memang sudah punya bekal keterampilan, seperti dari alumni SMK. Sedangkan untuk lulusan SMA, kata dia, rata-rata dari mereka masih banyak yang melanjutkan ke jenjang Strata 1 (S1).
“Kita punya SMK se-Kabupaten Sampang sebanyak 83 yang negeri maupun swasta, SMA 80. Kalau SMA mungkin alumninya masih banyak yang berorientasi melanjutkan kuliah, tapi kalau SMK sudah punya keterampilan sesuai kejuruannya. Nah lulusan-lulusan inilah yang kita fasilitasi untuk ditempatkan di perusahaan-perusahaan atau dunia kerja industri,” tuturnya.
Selain itu, pihaknya berjanji akan menyelenggarakan kegiatan job fair sebagai salah satu langkah untuk mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja.
“Dalam waktu dekat kita akan mengadakan bursa kerja atau job fair. Job fair ini mempertemukan pencari-pencari kerja di Kabupaten Sampang ini terutama adek-adek lulusan SMA dan SMK, kita pertemukan dengan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja. Bursa kerja ini insya Allah akan dilaksanakan di bulan November,” pungkasnya. (raf/lum)