MADURANEWS.CO, Sampang– Salah seorang oknum Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, dilaporkan ke Polisi oleh dua orang guru karena merasa sering dilecehkan.
Selain itu, mereka takut kalau siswanya juga menjadi korban pelecehan. Karena selain mereka berdua, juga ada dua warga yang juga menjadi korban pelecehan oknum Kepsek tersebut.
Salah satu korban yang juga guru di SDN terduga, HL (Inisial) mengatakan, kalau awalnya dirinya dan guru yang lain menganggap bercanda dengan omongan MF (57) yang cenderung mengandung kata-kata pornografi dan pelecehan. Tapi malah MF melakukan itu setiap hari, sehingga dirinya menganggap keterlaluan dan kurang bermoral. Karena dirinya sudah merasa risih dengan ulah MF yang terus keseringan mengatakan kata-kata tersebut, HL terpaksa Melaporkan Kepsek tersebut kepihak Kepolisian.
Lebih lanjut, HL juga mengaku kalau pihaknya sudah mendatangi Dinas Pendidikan dan memohon MF untuk dimutasi dari sekolah tempat dirinya mengajar. Karena menurut dia, dirinya takut kalau akan ada korban lain, terutama dari siswa.
“Sebenarnya surat mutasi itu sudah ada dinas Pendidikan setempat, tanggal 28 November. Dan kepala dinas pendidikan datang langsung ke sekolah untuk menyerahkan SK-nya. Ternyata MF tidak masuk, dan cuma SK Plt-nya yang dikasihkan,” katanya.
Sementara, Penyidik Unit V unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Aipda Sukardono mengatakan, kalau memang benar adanya aduan tentang dugaan perbuatan pelecehan yang dilakukan oleh oknum salah seorang Kepala sekolah MF di salah satu SD di kecamatan Omben. Pihak korban menurut dia melaporkan bahwa seringkali dilecehkan oleh oknum Kepsek tersebut. Namun sepertinya perbuatan oknum tersebut itu seperti hal yang biasa dilakukan. Namun korban itu tidak terima karena itu menyangkut privasi pribadinya, perbuatan cabul dan pelecehan terhadap dirinya.
“Korban tidak hanya ada 1, itu ada 2 guru, dan 2 warga. Itu tadi yang melaporkan ke kami. Jadi, ada empat orang tadi, dua guru, dua warga yang melaporkan kepada PPA polres Sampang,” ujarnya.
Setelah pihaknya melakukan penyelidikan dan menggali keterangan, korban ada yang dilecehkan secara verbal, dan ada yang fisik. Yang verbal ada dua orang, dan fisik juga ada dua orang dari guru dan warga.
Lebih lanjut, pihaknya menurut dia akan melakukan pendalaman, melakukan pemeriksaan saksi-saksi, dan nanti kemudian pihaknya juga akan melakukan pemanggilan terhadap oknum Kepsek tersebut.
“Iya, tidak hanya sekali. Memang berkali-kali. Itu mungkin suatu hal yang biasa dilakukan oleh oknum itu tadi. Cuma sikorban tadi tidak terima,” tuturnya.
Disisi lain, Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SD Disdik Sampang, Abdul Rahman saat dihubungi via celulernya menyampaikan, kalau masalah SK Mutasi kepsek yang dilaporkan oleh rekan sekantornya itu bukan ranah dirinya. Karena menurutnya itu ranah dari Kabid Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK).
“Kalau untuk masalah SK Mutasi itu bukan ranah kami, ranahnya GTK,” tukasnya.
Sampai berita ini diterbitkan, media ini terus mencoba menghubungi Kabid GTK Disdik Sampang, namun belum ada respon. (san)