KPU Sampang Bakal Panggil Calon Anggota PPK yang Terindikasi Double Job

MADURANEWS.CO, Sampang- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, akan melakukan pemanggilan terhadap oknum calon anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) yang terindikasi doble job dengan Tunjangan Profesi Guru (TPG), sebelum pelantikan berlangsung pada tanggal 4 Januari 2023 mendatang.

Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia (SDM) KPU Kabupaten Sampang, Taufiq Risqon mengatakan, jika ada anggota PPK yang terdaftar sebagai penerima TPG maka pihaknya akan melakukan pemanggilan terhadap mereka yang terindikasi penerima TPG tersebut.

Pemanggilan itu untuk malakukan klarifikasi. Kalau benar ada oknum calon anggota PPK yang terdaftar sebagai penerima TPG maka pihaknya akan meminta oknum tersebut untuk memilih antara PPK dan sertifikasinya.

“Iya nanti saya panggil yang sertifikasi itu. Mereka harus memilih kalau di terima di PPK gimana dengan sertifikasinya? Kan harus ada pernyataan begitu itu,” katanya kepada maduranews, Senin (26/12/2022).

Menurutnya, saat ini hanya ada satu laporan yang masuk ke KPU Sampang mengenai calon anggota PPK yang doble job dengan TPG. Kalau dalam beberapa hari ke depan sebelum pelantikan PPK ini berlangsung masih ada laporan mengenai doble job maka pihaknya akan merespon cepat dengan akan melakukan pemanggilan terhadap terlapor.

“Bagus kalau ada koordinasi dengan kita. Tapi tanggal 4 kan pelantikan. Jadi sebelum tanggal 4 kita akan panggil. Laporan masyarakat satu (calon PPK) yang masuk. Jadi satu yang kita panggil, kalau dua ya dua yang kita panggil. Gitu aja,” ungkapnya.

Disinggung soal rencana Kemenag Sampang yang akan berkoordinasi untuk mengantisipasi adanya guru sertifikasi yang terdaftar sebagai anggota PPK, Taufik mengaku akan menyambutnya dengan baik. Bahkan, dia mengaku juga pernah berencana untuk meminta Petunjuk Teknis Penyaluran Tunjangan Profesi Guru (PTPTPG) ke pihak Kemenag guna menghindari terjadinya doble job untuk anggota PPK nantinya. 

“Kita pernah punya rencana, karena waktunya sudah mepet, jadi saya tidak minta. Saya memang punya rencana untuk minta cuma arena kepala Kemenag-nya pindah yang temen saya. Jadi tidak jadi karena untuk yang sekarang saya tidak tahu,” pungkasnya. (raf/mu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *