Dinkes Sampang: Ada Puskesmas yang Belum Punya Apoteker

MADURANEWS.CO, Sampang– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, mengungkap bahwa dari sejumlah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang ada di Sampang, saat ini masih ada beberapa yang belum memiliki tenaga apoteker.

Fungsional Bidang Yankes dan SDK Dinkes Sampang, Ariska Herliawati menjelaskan, bahwa cukup tidaknya tenaga apoteker di rumah sakit tergantung analisis kebutuhan beban kerja. Analisis beban kerja itu setiap rumah sakit tidak sama, karena tergantung dari tipe rumah sakitnya. Dan kalau berdasarkan standar kelayakan minimal, itu tidak bisa dipakai untuk rumah sakit.

Sementara kalau untuk Ruman Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Mohammad Zyn Sampang, la menilai kalau secara Analisis Beban Kerja (ABK) apoteker sudah mencukupi. Meskipun disitu menurut dia di Rencana Kebutuhan (Renbut) RSUD dr Mohammad Zyn tenaga apoteker dan asisten kefarmasian mereka masih kurang. Sedangkan, kalau untuk jumlah detail dari apoteker yang ada di rumah sakit berplat merah itu, Ia mengaku lupa.

“Kalau rumah sakit Mohammad Zyn, apotekernya sudah mencukupi kalau secara ABK-nya,” katanya kepada maduranews, Rabu (23/07/2025).

la menambahkan, kalau dibandingkan dengan Rumah Sakit Umum (RSU) Ketapang, menurut Ariska RSUD dr Mohammad Zyn tenaga apotekernya sudah mending. Karena kalau di RSU Ketapang, tenaga apotekernya hanya ada 3 orang yang satu diantaranya non Aparatur Sipil Negara (ASN). Sementara untuk tenaga kefarmasian RSU yang berada di wilayah pesisir Utara itu juga masih kurang.

“Tenaga apoteker kalau di rumah sakit Mohammad Zyn sudah mending kalau dibandingkan dengan rumah sakit Ketapang,” ujarnya.

Sementara kalau untuk 22 Puskesmas di Sampang, menurut Ariska masih ada yang belum memiliki ABK apoteker yang statusnya ASN. Karena dari sebagian Puskesmas tersebut apotekernya diisi oleh non ASN. la juga mengungkapkan, kalau di Puskesmas, berdasarkan standar minimal dari pusat di rawat inap harus memiliki tenaga kefarmasian minimal dua. Yang tenaga kefarmasian itu bisa apoteker, dan bisa asisten apoteker. Namun karena hal tersebut berkaitan dengan obat, maka pusat menurut dia menyampaikan harus ada satu apoteker untuk setiap-setiap Puskesmas.

“Untuk Puskesmas kita masih ada yang belum lengkap dengan diisi apoteker. Artinya, dari 22 Puskesmas yang ada di Sampang masih ada yang belum ada tenaga apotekernya. Yang disitu masih diisi oleh non ASN,” pungkasnya. (san)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *