Akhir November 2025, PAD Pajak Ranmor Capai 93 Persen

MADURANEWS.CO, Sampang– Masuk akhir bulan November tahun 2025, Kantor Bersama (KB) Samsat Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, mengklaim bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama (BBN) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur mencapai 93 persen.

Kanit Regident Samsat Sampang, Ipda Bross Tito Darmawan mengatakan, untuk dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak, pihaknya sering melakukan operasi. Ketika menemukan pengendara yang belum bayar pajak dalam operasi tersebut, pengendara langsung diarahkan membayar pajak di lokasi operasi. Ia mengklaim langkah yang dilakukan itu efektif. Karena bisa mengakomodir masyarakat yang memiliki kesibukan dan tidak sempat mengurus pajak kendaraannya, serta meningkatkan PAD PKB.

“Selain operasi zebra dan semeru, kami juga melakukan operasi gabungan. Operasi gabungan disitu ada Badan Pendapatan Daerah, Jasa Raharja yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran wajib pajak, yang disitu kami melibatkan mobil Samsat keliling,” katanya, Senin (24/11/2025).

“Kami kemarin ketika berkoordinasi ada peningkatan 5-7 persen. Pendapatan di Payment poin, work true ini ada peningkatan. Baik di lapangan, maupun di kantor Samsat,”  imbuhnya.

Sementara, Pengelola Data Pelayanan Perpajakan (PDPP) KB Samsat Sampang, Wildan Mahbuby mengungkapkan, PAD PKB sudah terpecah antara Pemprov Jatim dan Pemkab Sampang. Yang masing-masing akan menerima PAD dengan persentase yang berbeda. PAD yang masuk ke Pemkab Sampang sebesar 66 persen, dan PAD ke Pemprov sebesar 34 persen.

Ia menuturkan, kalau dirinya hanya bisa menyampaikan realisasi capaian PAD Pemprov Jatim mengalami kenaikan 7 persen dari sebelumnya. Adanya pemutihan, operasi gabungan, dan operasi patuh Semeru yang dilakukan kepolisian setempat menjadi pemicu kenaikan PAD PKB. Sampai Minggu terakhir bulan November 2025 ini menurut dia capaiannya sudah 93 persen. Dengan dukungan operasi, orang yang karib disapa Wildan itu optimis target yang diberikan ke pihaknya Rp 29 miliar akan tercapai.

“PAD sekarang sudah terpecah. Yaitu PAD Jawa Timur, dan PAD Kabupaten Sampang. Kami terpacu pada target kami dari Badan Pendapatan Daerah Pemprov Jatim yang Rp 29 miliar,” ujarnya.

Sementara di sektor BBN, menurut dia persentase capaiannya tidak jauh berbeda dengan PKB, yakni sekitar 93 persen atau Rp 14 miliar dari target Rp 15 miliar yang diberikan Pemprov Jatim ke pihaknya di bumi kelahiran Pangeran Trunojoyo.

“Kalau di BBN kami ada target dari daerah sebesar Rp 15 miliar, dan sekarang sudah Rp 14 miliar lebih. Untuk persentase capaian PAD PKB dan BBN ini hampir sama, dan hanya beda di koma saja,” tandasnya. (san)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed