433 Warga Sampang Terjangkit Campak, 1 Orang Meninggal Dunia

MADURANEWS.CO, Sampang– Sepanjang tahun 2025, Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes-KB) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, mencatat ada sebanyak 433 kasus Campak di Kota Bahari, yang satu diantaranya meninggal dunia.

Kasi Pencegahan dan Penanganan Dinkes dan KB Sampang, Hafidz mengatakan, kalau penyakit campak sangat berbahaya dan penularannya pun sangat cepat melalui droplet waktu bersin, batuk atau berbicara paling cepat pada kontak terdekat, daya imun yang rendah dan belum mendapatkan vaksin Measles-Rubella (MR).

“Campak sangat berbahaya karena penularannya cepat dan dapat berkomplikasi seperti diare, pneumonia, bronkitis, radang otak, malnutrisi dan lain-lain yang dapat mengancam jiwa,” katanya kepada maduranews, Jum’at (29/08/2025).

Hafidz mengklaim, kalau Dinkes-KB Sampang sudah melakukan langkah-langkah untuk bagaimana menekan penyebaran dari penyakit campak di Kota Bahari. Seperti Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) Kelas 1 Sekolah Dasar, dan pemberian Vaksin MR. Namun menurut dia pemberian Vaksin MR sendiri di kota Bahari bukanlah suatu hal yang mudah. Karena tidak sedikit orang tua anak sasaran yang menolak anaknya di vaksin.

“Mulai pelacakan kasus untuk memastikan sumber informasi, sosialisasi di tempat pelayanan imunisasi, pemberian imunisasi di posyandu, kejar untuk sasaran yang belum mendapatkan imunisasi dan BIAS kelas dasar kelas 1,” tuturnya.

Sementara untuk jumlah kasus campak sendiri di Sampang menurut Hafidz cukup banyak. Bahkan pihaknya mencatat sampai bulan Agustus ini tidak kurang ada 433 kasus di Sampang. Yang satu diantaranya balita umur 2 tahun meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Mohammad Zyn Sampang.

“Sampai 27 Agustus ada 433. Kematian ada 1 kasus,” tandasnya. (san)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *