MADURANEWS.CO, Sampang– Dari tahun 2022 sampai saat ini Sebanyak 102 Sekolah yang berada dibawah naungan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, beroperasi tanpa kepala sekolah.
Meskipun sudah lebih satu tahun kosong tanpa kepala sekolah, dinas terkait sampai saat ini mengaku belum menemukan solusi. Padahal peran kepala sekolah itu sangat penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Hal itu bukan tanpa alasan, namun Fungsi dari Kepala sekolah ini juga sangat Urgent dalam mengatur tata kelola, dan administrasi daripada Sekolah.
Kepala Disdik Sampang, Edi Subinto mengatakan, bahwa memang tidak sedikit sekolah yang berada dibawah naungan pihaknya yang tidak memiliki kepala sekolah. Bahkan Ia memperkirakan kekosongan Kepsek di Kota Bahari itu mencapai lebih dari 100 sekolah.
“Kalau gak keliru ada 102 sekolah yang kosong, saat ini masih dalam proses, tunggu saja,” katanya.
Sedangkan untuk mengisi kekosongan Kepsek itu, Edi menuturkan kalau pihaknya masih perlu melakukan Koordinasi terlebih dahulu dengan pemerintah Pusat. Hal itu menurut dia penting dilakukan, karena menurut dia Persyaratan menjadi kepala sekolah saat ini itu berbeda dengan yang dulu, yang hanya cukup mengikuti diklat Calon Kepala Sekolah (Cakep) saja. Namun untuk saat ini untuk menjadi Kepala sekolah itu, mereka harus lulusan dari guru penggerak.
“Sekarang masih masa transisi, karena sebelumnya itu calon kepala sekolah harus mengikuti kegiatan Diklat Cakep. Kegiatan Diklat Cakep mulai tahun kemarin ditiadakan, jadi saat ini masih proses di guru penggerak,” tuturnya.
Ia kemudian mengungkapkan bahwa untuk saat ini Kota Bahari hanya memiliki sekitar 30 orang saja yang merupakan guru penggerak. Dari jumlah tersebut menurut Edi masih jauh dari kebutuhan kepsek yang ada saat ini. Dan dari 30 orang tersebut, juga belum bisa dipastikan dapat menjadi kepala sekolah semua.
“Kokosongan kepala sekolah itu bergilir, dan itu karena purna tugas dan ada yang meninggal,” tukasnya. (san)
