MADURANEWS.CO, Surabaya– Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Jabanusa) bersama sejumlah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) selama ini telah memberdayakan masyarakat terdampak di wilayah ring satu operasi melalui program pengembangan masyarakat (PPM). Hal itu disampaikan saat konferensi pers di Ballroom Hotel Morazen, Surabaya, Selasa (30/09/2025).
Turut hadir dalam acara tersebut, External Engagement & Socioeconomic Manager ExxonMobil Cepu Limited (ECML), Tezhart Elvandiar, Manager Regional Office & Relations Husky-CNOOC Madura Limited (HCML), Hamim Tohari.
Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Jabanusa, Febrian Ihsan mengatakan, dukungan masyarakat terhadap keberhasilan operasi Migas sangat penting. Itu bisa turut menentukan keberhasilan proses operasi. Oleh karena itu, pihaknya sangat konsen memperhatikan masyakat yang ada di wilayah ring satu operasi.
“Selain kita juga mencari minyak dan gas untuk mencapai produksi yang ditargetkan, kami juga tetap peduli terhadap msyarakat, terutama yang ada di wilayah operasi. Kami juga memiliki program untuk masyarakat wilayah operasi yang namanya Program Pengembangan Masyarakat (PPM),” kata Febrian.
Menurutnya, PPM mepunyai sedikitnya empat pilar. Yakni, pendidikan, sosial, ekonomi, dan kesehatan. Bentuk konkret PPM akan mengacu pada pengembangan empat pilar itu yang disesuaikan dengan kearifan lokal dan kekhasan potensi lokal wilayah terdampak. Dan sampai saat ini PPM yang diajalankan SKK Migas-KKKS sudah terealisasi kurang lebih 60 persen secara agregat.
“Program pengembangan masyarakat untuk saat ini sudah mencapai 60 persen,” tuturnya.
Manager Regional Office & Relations Husky-CNOOC Madura Limited (HCML), Hamim Tohari menjelaskan bahwa pihaknya telah melaksanakan PPM di wilayah ring satu HCML berupa pemberian beasiswa untuk masyarakat pelajar. Selain itu juga untuk pengembangan infrastruktur dan pengebangan ekonomi berbasis UMKM.
“Dan setelah mereka lulus, kita rekrut untuk bekerja di KKKS Migas,” ujarnya.
External Engagement & Socioeconomic Manager EMCL, Tezhart Elvandiar mengungkapkan, pihaknya selama ini telah membangun fasilitas penyediaan air bersih berupa menara air, memberikan beasiswa dan menyekolahkan masyarakat pelajar daerah ring satu operasi, serta mengembangkan potensi-potensi UMKM di wilayah terdampak.
“Selain mencari minyak dan gas, kami juga mempunyai kepedulian terhadap masyarakat, terutama wilayah ring satu,” tuturnya.
“Kami juga memberikan beasiswa kepada 110 siswa untuk belajar di perusahaan afiliasi kita di luar negeri,” imbuh pria yang akrab disapa Etang itu.
Sebagai informasi, HCML merupakan KKKS Migas yang beroperasi di Madura sedangkan ECML beroperasi di Cepu, Blora. (lum)







