Sidak ke Puskesmas Jrengik, Komisi IV DPRD Sampang Temukan Pasien Dirawat di Lorong

MADURANEWS.CO, Sampang– Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, menilai kalau pelayanan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Jrengik masih jauh dari kata baik. Hal itu disampaikan setelah Komisi yang membidangi Kesehatan itu melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke Pelayanan kesehatan yang berada di jalur jalan Nasional itu.

Ketua Komisi IV DPRD Sampang, Mahfud mengungkapkan, bahwa dalam sidak yang dilakukan Komisinya ke Puskesmas Jrengik menemukan adanya pasien Tuberkulosis (TBC) yang ditaruh di lorong, yang disitu pihaknya langsung meminta ke pihak Puskesmas agar pasien tersebut segera dikembalikan ke kamar perawatan isolasi untuk pasien penyakit menular. Yang disitu saat sidak kamar perawatan tersebut dipakai untuk dapur Pemberian Makan Tambahan (PMT).

Setelah permintaan dari Komisi IV, petugas Puskesmas Jrengik terpantau bergegas memindahkan pasien tersebut ke ruang rawat laki-laki yang notabene bukan ruang rawat untuk pasien penyakit menular. Namun hal itu menurut Mahfud kemungkinan hanya alternatif saja sementara dari pihak Puskesmas ketimbang pasien itu ditaruh di lorong, sambil menunggu kamar khususnya selesai disiapkan. Karena kalau pasien itu tetap diluar itu parah banget dengan kondisi cuaca dingin seperti sekarang.

“Yang dapur tersebut kita mința untuk dipindah ke rumah kader, dan masaknya di rumah kader atau warga biar enak untuk target distribusinya,” katanya, Senin (21/07/2025).

Menurut Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, dapur PMT itu salah kaprah yang  penempatannya ditaruh di Puskesmas, yang seharusnya mencari tempat lain. Karena dapur di Puskesmas hanya untuk memasak makanan pasien bukan untuk PMT. Sementara untuk Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang sudah kadaluarsa, Mahfud meminta Puskesmas Jrengik untuk nemantau atau mengupdate terus alat tersebut. Dan permintaan itu tidak untuk Puskesmas Jrengik saja, melainkan untuk Puskesmas lain di Kabupaten berjuluk Kota Bahari itu. Dan yang tak kalah penting juga dia meminta agar alat-alat di Laboratorium itu dicek akurasinya, dan harus memenuhi standar semua.

“Dapur di puskesmas itu hanya untuk makan pagi, makan siang, dan makan malam untuk pasien, tidak untuk PMT. PMT ini harus kerjasama dengan warga sekitar,” tegasnya.

Dari hasil temuan pihaknya, Mahfud menilai kalau Puskesmas Jrengik memang parah. Karena ruang Unit Gawat Darurat (UGD) nya hanya memiliki satu pintu saja untuk keluar masuk pasien. Yang seharusnya ruangan tersebut memiliki dua pintu. Tak hanya itu, satu pintu di UGD tersebut juga masih jadi satu dengan pintu utama rawat jalan dan inap, yang itupun menurut Mahfud juga harus ada dua pintu, satu untuk pintu UGD, dan satu lagi pintu masuk keruang rawat jalan atau akses ke rawat inap.

“Jadi harus ada dua pintu, satu pintu masuk ke UGD dan satu lagi pintu masuk ke ruang rawat jalan atau akses keruang rawat inap. Bed Juga banyak yang harus dibenahi, tapi itu sudah kita sampaikan ke pihak Puskesmas. Termasuk kebersihan itu masih kurang banget,” pungkasnya. (san)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *