Sejumlah Nakes Kembali Datangi DPRD Sampang 

MADURANEWS.CO, Sampang– Meskipun tidak ada pemberitahuan ataupun undangan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, tetap menerima sejumlah Tenaga Kesehatan (Nakes) yang tidak lulus rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu tahun 2025.

Rombongan nakes yang tidak lulus PPPK paruh waktu itu harus pulang tangan hampa dari gedung DPRD Sampang. Karena harapan mereka untuk dapat bertemu dengan Plt Kepala Dinkes-KB Sampang tidak membuahkan hasil. Yang mana orang nomor satu di Dinkes-KB Sampang itu tidak dapat hadir dalam audiensi yang dadakan tanpa surat masuk atau pun undangan dari DPRD Sampang itu.

Perwakilan Nakes, Mahrus mengungkapkan, kalau kedatangan pihaknya hari ini sebagai tindak lanjut dari audiensi pertama (22/09/2025) lalu. Karena tidak ada tindak lanjut dari legislatif yang menurut dia Legislatif Sampang akan mempertemukan pihaknya denga Plt Kepala Dinkes-KB Sampang.

“Kami datang hari ini atas inisiatif dari DPRD waktu audiensi pertama. Di audiensi pertama itu karena Kadinkes tidak hadir. Maka DPRD akan mempertemukan kami dengan Kadinkes di audiensi kedua,” ungkapnya, Kamis (09/10/2025).

Ketua Komisi IV DPRD Sampang, Mahfud mengatakan, kalau DPRD Sampang tidak pernah mengundang Nakes hari ini, dan pihaknya juga sudah merespon mereka di audiensi pertama dengan mendengar aspirasi mereka. Dia juga menyampaikan kalau pihaknya memang berencana mempertemukan nakes itu dengan Plt Kepala Dinkes-KB Sampang. Tetapi karena situasi belum memungkinkan, maka DPRD belum mempertemukan mereka.

“Ada situasi yang kurang memungkinkan, dan ada potensi memanas di pertemuan kedua kalau tidak ada kata sepaham. Karena ini butuh perenungan yang dalam, regulasi sudah jalan, dan di Kemenpan sudah berjalan proses peng-SK-an,” kata Politisi PKS itu.

Mahfud menuturkan, nakes yang datang hari ini sudah tidak fokus pada kelulusan mereka di PPPK paruh waktu. Tetapi mereka ingin tetap bisa bekerja di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Ia mengaku kalau pihaknya sudah meminta ke Puskesmas dimana tempat nakes itu bekerja, bahwa mereka harus profesional ketika ingin mengeluarkan nakes. Tetapi apabila nakes memang tidak profesional, Mahfud mempersilahkan untuk keluar, atau dikeluarkan.

“Kalau sudah profesional dan menjadi perawat terbaik di Puskesmasnya, kalau itu masih dikeluarkan mau cari alasan apalagi. Kalau hanya ada masukan karena beda pilihan politik, itu tidak ada dasarnya,” ujarnya.

Ia bertanya-tanya dengan sikap beberapa nakes yang datang ke gedung Legislatif. Karena ketika mereka datang, mereka bersalam dan berjabat tangan. Tetapi ketika sudah menyampaikan aspirasinya mereka pergi tanpa pamit. Namun menurut Mahfud, dirinya dan wakil ketua I DPRD Sampang yang menemui mereka tidak mempermasalahkan meskipun diabaikan oleh mereka.

“Tetapi kami harus menjunjung tinggi etika. Kalau datang dengan mengucap salam dan berjabat tangan, maka pulangnya pun harus bersalam dan berjabat tangan lagi,” tukasnya. (san)