Masa Uji Coba, Parkir dan Retribusi Pasar Margalela Gratis

MADURANEWS.CO, Sampang– Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, tidak menampik kalau pengaktifan Pasar Margalela saat ini adalah bagian strateginya untuk menarik pedagang dari Pasar Srimangunan. Hal itu dilakukan juga untuk bisa melanjutkan rencana relokasi pedagang dari pasar Srimangunan ke pasar Margalela.

Kepala Bidang (Kabid) Pasar Diskopindag Sampang, Subairi mengatakan, bahwa pengaktifan pasar margalela itu saat ini masih dalam tahap percobaan. Sampai sejauh ini kalau dirinya lihat, penjual yang ada sangat bersemangat berjualan di pasar margalela, tapi pengunjungnya yang masih minim.

Menurut dia, pihaknya punya keinginan untuk menambah pedagang di pasar margalela dari pasar Juklanteng agar pengunjung yang di pasar tersebut bisa langsung berkunjung ke margalela. Yang mana pasar Ju’lanteng sejauh ini menimbulkan kemacetan, karena lokasinya berada dijalan protokol. Pasar Juklanteng itu ia nilai sangat mengganggu para pejabat yang dari pusat ketika mau berkunjung ke Kabupaten Pamekasan atau Kabupaten Sumenep. 

“Dimasa percobaan ini menurut saya sudah bagus. Tapi baik parkir maupun retribusi masih di gratiskan sampai tiga bulan. Jika nanti dalam 3 bulan ini penjual dan pengunjungnya stabil maka saya akan masukkan kedalam, dan pedagangnya masuk dalam pengundian untuk menempati kios dan Los yang ada di dalam. Saat ini saya tidak mau dimasukkan kedalam, karena takutnya penjualan sepi dan bubar,” katanya kepada maduranews, Jum’at (21/06/2024).

Subairi juga menuturkan, kalau untuk pedagang yang berjualan di pasar margalela saat ini masih diberi kebebasan dan kelonggaran dalam waktu berjualan, dan tidak diberi waktu. Artinya, terserah pedagang mau berjualan di waktu kapan, pagi, siang, ataupun sore. Namun jika nanti para pedagang itu sudah dimasukkan ke dalam kios atau Los yang ada didalam pasar tersebut, maka disitu akan ada batasan-batasan. 

“Misalnya dari jam 5 pagi sampai jam 2 siang atau jam 5 pagi sampai sore, atau sampai melem tidak apa-apa, tergantung pedagangnya nanti persetujuannya seperti apa,” tuturnya. 

Sementara untuk pedagang yang ada di pasar margalela saat ini menurut Subairi itu banyak pedagang yang baru. Namun dari pasar yang ada di lingkungan Sampang kota itu juga ada, seperti pedagang dari pasar Srimangunan, pasar margalela, pasar Sore atau deggedeg, dan dari pasar Juklanteng. 

“Jadi dari empat pasar itu ada semua,” ungkapnya.

Selain itu, Subairi juga tidak menampik kalau uji coba pembukaan pasar margalela itu merupakan strategi Diskopindag Sampang untuk menarik pedagang dari pasar Srimangunan dan untuk dapat melanjutkan relokasi pedagang disana. Hal itu menurut dia juga merupakan upaya pihaknya menjawab pertanyaan dari kementerian perdagangan yang mempertanyakan kenapa pasar sebesar pasar margalela itu bisa tidak ditempati.

“Dan akhirnya kita coba dengan yang seperti sekarang itu. Memang sebenarnya pasar margalela itu sudah ditempati, namun karena tidak ada pengunjung akhirnya pedagang bangkrut. Karena barang yang jual itu tidak laku dan kadaluarsa,” pungkasnya. (san)