Kunjungi Sampang, Menkes RI Atensi Penanganan Eliminasi Kusta

MADURANEWS.CO, Sampang– Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) menegaskan bahwa Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, merupakan daerah atensi eliminasi kusta karena pengidapnya cukup tinggi.

Penegasan orang nomor satu di Kemenkes RI itu disampaikan saat melakukan Kunjungan Kerja ke Kabupaten Sampang. Dalam kunjungan ke Kabupaten berjuluk Kota Bahari itu, Kemenkes Ri juga melakukan kunjungan ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Tanjung, serta menemui dan berdialog langsung dengan penderita kusta di Desa Pamolaan, Kecamatan Camplong.

Dalam lawatannya itu, Menkes didampingi oleh President of Sasakawa Health Foundation, Bupati dan Wakil Bupati Sampang, Ketua DPRD Sampang, Kajari Samparig, Kepala Dinas Kesehatan Sampang, dan Kepala Puskesmas Tanjung.

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kalau kedatangannya ke Desa Pamolaan guna meninjau pengidap penyakit kusta di Desa tersebut. Karena di Kabupaten Sampang sendiri merupakan salah satu daerah yang pengidap kustanya tergolong masih tinggi bersama daerah Brebes, Tanggerang, Bekasi dan Jayapura.

“Kita melihat penderita kusta disini. Sampang itu masuk dalam daerah yang paling projects untuk Eliminasi kusta di 2030,” ujarnya, Selasa (08/07/2025).

la menegaskan, bahwa penyakit kusta bukan penyakit kutukan, bukan penyakit hukuman dari Allah. Tapi kusta merupakan penyakit menular. Namun penularannya tidak sama dan tidak secepat Covid dan TBC. Karena kusta menularnya lama sampai 6 bulan, la juga meminta agar pengidap penyakit kusta tidak diasingkan.

“Kusta ini bisa ditekan. Karena obat-obatannya ada. Dan kalau ditemukannya cepat, dalam 6 bulan diobati dia tidak akan menjadi cacat,” tegasnya.

Budi juga mengungkapkan, bahwa masalah yang sering timbul dalam penanganan kusta itu adanya stigma. Karena orang yang terjangkit kusta tersebut enggan untuk lapor. Dan itu menurut dia malah yang bisa buat penderita cacat. Ia juga meminta kalau ada tanda-tanda seperti panu warna putih atau warna merah untuk segera cepat dibawa ke Puskesmas untuk di cek apakah itu kusta atau tidak.

“Tapi kuncinya adalah deteksi dini, sama dengan Covid yang harus ada deteksi dini,” tukasnya. (san)