Inilah Penyebab IPM Sampang Rendah

MADURANEWS.CO, Sampang– Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, mengungkap bahwa rendahnya Indek Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten berjuluk Kota Bahari itu karena rendahnya pendidikan yang di enyam oleh masyarakat Sampang umur 25 tahun keatas.

Kepala Bidang (Kabid) Pemerintahan dan Pengembangan Manusia Bappelitbangda Sampang, Anas Muslim mengatakan, bahwa ada beberapa hal yang harus Pemkab Sampang kejar dan lakukan untuk dapat meningkatkan IPM dan melampaui angka Kabupaten/Kota lain di Jawa Timur. Yakni dengan menekan angka anak putus sekolah dan Anak Tidak Sekolah (ATS).

“Upaya kita selama ini untuk meningkatkan IPM itu pertama adalah optimalisasi pendidikan kesetaraan, yang disitu ada paket A, B, dan C,” katanya, Sabtu (26/07/2025).

Anas menjelaskan, kalau IPM ini merupakan indikator pembangunan manusia di setiap wilayah. Baik ditingkat Nasional, Provinsi, dan Kabupaten. Yang disitu IPM dapat menunjukkan seberapa peningkatan pembangunan manusia yang ada. Dan IPM sendiri dilihat dari 3 sektor komponen, yaitu pendidikan, kesehatan, dan daya beli atau ekonomi. Namun dari 3 kompenan yang ada, pendidikan lah yang paling rendah.

Kenapa Sampang IPM-nya selalu paling bawah? Menurut Anas, hal itu dikarenakan dari awal adanya IPM, perhitungan Sampang berada selalu paling bawah. Sehingga untuk dapat keluar dari posisi buncit di Jawa Timur cukup sulit. Karena daerah lainnya juga mengalami peningkatan yang sama ketika IPM Sampang meningkat.

“Jadi kalau dilihat rata-rata masyarakat berumur 25 tahun keatas hanya mengenyam pendidikan selama 5 tahun. Itu yang membikin rendah,” tandasnya. (san)