Wabup: Sreseh akan Terintegrasi dengan Pangarengan

MADURANEWS.CO, Sampang- Wakil Bupati Sampang H Abdullah Hidayat menginginkan agar Kecamatan Sreseh bisa terintegrasi dengan Kecamatan Pangarengan. Itu disampaikannya dalam acara safari ramadlan di Masjid Al-Muammaroh, Dusun Jengpaek, Desa Sreseh, Kecamatan Sreseh, Jum’at (8/4/2022).

Jika Kecamatan Sreseh dan Kecamatan Pangarengan sudah terintegrasi maka diharapkan bisa memperlancar perputaran roda perekonomian dan mobilitas masyarakat Sreseh ke pusat pemerintahan di Kota Sampang.

“Kecamatan Sreseh merupakan bagian dari Kabupaten Sampang namun secara geografis kita harus melalui Kabupaten Bangkalan. Ini menjadi PR kita agar kedepannya tidak terisolir sehingga lebih memudahkan pelayanan kepada masyarakat,” katanya.

Untuk itu, pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang saat ini telah membebaskan lahan untuk pembangunan Jalan Lintas Selatan Madura (JLSM) dengan total anggaran sekitar Rp 40 miliar. Dengan pembangunan JLSM itu maka Kecamatan Sreseh nantinya bisa terintegrasi dengan Kecamatan Pangarengan sehingga akses masyarakat dengan pusat pemerintahan bisa lebih mudah.

”Saat ini dalam proses pengajuan kepada Kementerian PUPR mengingat anggaran yang dibutuhkan sangat besar sehingga memerlukan suntikan APBN untuk pembangunan JLSM,” ungkapnya.

Dia berharap pembangunan JLSM tersebut bisa terealisasi dalam kepemimpinannya bersama Bupati Sampang H Slamet Junaidi. Dia juga menjelaskan bahwa Pemkab Sampang di tahun sebelumnya telah melakukan renovasi Puskesmas Sreseh. Itu sebagai upaya peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

”Kami berharap kepada seluruh pihak untuk merawat dan membangun Kabupaten Sampang ini bersama-sama. Dengan kekompakan akan terbangun kekeluargaan untuk mewujudkan visi Hebat Bermartabat,” ujarnya.

Turut serta dalam acara tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sampang H Yuliadi Setiyawan, jajaran Forkopimda Sampang, jajaran pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Sampang, Dirut Bank Sampang Syaifullah Asyik, jajaran Forkopimcam Sreseh, sejumlah kepala desa, para tokoh agama, dan masyarakat setempat.

Kegiatan safari Ramadhan tersebut diawali dengan santunan anak yatim dan kaum dhuafa, penyaluran hibah kepada takmir masjid sebesar 10 juta, bantuan kepada marbot masjid, dan insentif guru ngaji. (*/mu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *