Tak Bisa Digunakan, Program Sakera Mesem Dispendukcapil Sampang Disoal Mahasiswa

MADURANEWS.CO, Sampang- Sejumlah mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam organisasi Insan Muda mendatangi Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Sampang, Kamis (7/7/2022). Mereka mempertanyakan program Sakera Mesem (Satu Pintu Administrasi Kependudukan Rakyat Menjadi Sejahtera dan Membahagiakan) yang saat ini sudah tidak bisa digunakan.

Sekedar informasi, Sakera Mesem merupakan salah satu program Dispendukcapil Sampang untuk mempermudah dan mempercepat layanan administrasi kependudukan seperti akte dan kartu keluarga (KK). Dengam program Sakera Mesem, layanan pembuatan akte dan KK bisa dicetak di masing-masing desa yang telah siap perangkat komputer dan SDM operatornya. Masing-masing desa diberi aplikasi dari Dispendukcapil untuk melayani pencetakan dokumen kependudukan tersebut.

Hanya saja, program tersebut hingga saat ini tidak berfungsi dengan baik. Artinya, warga tetap harus datang ke Dispendukcapil ketika ingin mencetak akte dan KK karena program Sakera Mesem tidak bisa digunakan.

Insan Muda kemudian menyayangkan tidak berfungsinya program unggulan Dispendukcapil tersebut. “Kami butuh konfirmasi mengenai program SAKERA MESEM yang saat ini tidak berfungsi. Padahal program itu bisa sangat membantu masyarakat,” kata Ijoel (24), salah satu anggota Insan Muda.

Dia menyebut beberapa desa yang hingga saat ini telah menyatakan siap melaksanakan program SAKERA MESEM, tapi tidak bisa diterapkan karena siatemnya error. “Seperti yang terjadi (error) di Desa Labuhan dan beberapa desa lainnya,” ucapnya.

Kepala Dispendukcapil Sampang Nor Alam menjelaskan, tidak berfungsinya program Sakera Mesem karena terjadinya gangguan di server di pusat. Itu lantaran banyak desa yang menggunakan program serupa.

“Program tersebut mendapat kendala di pusat karena banyak desa yang memakai program yang sama sehingga menimbulkan keterlambatan dalam pengaksesan data,” jelasnya.

Dijelaskannya, untuk menerapkan program SAKERA MESEM tersebut, awalnya hanya ada sepuluh desa menyatalam siap. Kemudian bertambah 9 desa. Dan terakhir ada tambahan lagi sebanyak 13 desa.

“Jadi, sampai sekarang total ada 32 desa di Kabupaten Sampang yang menggunakan sistem SAKERA MESEM tersebut,” ungkapnya.

Kendati demikian, dia tidak patah arang untuk meluncurkan program baru. Pihaknya saat ini mengaku sedang merancang program baru yang diklaimnya akan lebih baik dari program Sakera Mesem. Program itu diberi nama MARLENA (Manajemen Layanan Administrasi Kependudukan).

“Insya Allah akhir bulan Juli ini akan launching. Nantinya masyarakat akan menggunakan identitas kependudukan secara elektronik seperti aplikasi penduli lindungi. Dengan itu masyarakat sudah tidak perlu menunjukkan KTP cetakan lagi, cukup membuka aplikasi tersebut sudah bisa menunjukkan kartu identitas,” ujarnya. (c2/lum)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *