Pansus Covid-19 DPRD Sampang Usir Kepala DPMD, Ini Penyebabnya


MADURANEWS.CO, Sampang- Panitia Khusus (Pansus) Covid-19 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, menunda rapat kerja dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) setempat. Pasalnya, DPMD tidak membawa data pendukung terkait agenda pembahasan rapat.


Bahkan, Pansus Covid-19 mengusir Kepala DPMD Sampang A Malik Karim Amrullah dan stafnya dari ruang rapat karena tidak bisa menunjukkan data yang diminta Pansus tentang keberadaan tower untuk jaringan internet desa.


Ketua Pansus Covid-19 DPRD Kabupaten Sampang Moh Iqbal Fathoni mengatakan bahwa sempat terjadi perdebatan panas antara tim Pansus dan Malik Amrullah terkait data riil tower desa hingga akhirnya tim Pansus mengusir kepala DPMD itu dari ruang rapat pada Senin (13/7/2020) siang.


Dalam rapat tersebut, Iqbal Fathoni meminta DPMD menunjukkan data riil tentang keberadaan tower desa. Namun permintaan itu disikapi dingin oleh DPMD seolah meremehkan lembaga wakil rakyat. “Kita minta data sejauh mana progres tower desa, tapi justru melihat dari catatan di handphone dan tidak bawa data. Maka itu kita usir karena tidak ada keseriusan sehingga rapat dengan DPMD kita pending,” terangnya.


Menurutnya, sudah menjadi kebiasaan Kepala DPMD Malik Amrullah beralasan tak punya data ketika rapat bersama legislatif. Padahal pembahasan rapat tersebut penting dalam memudahkan masyarakat mengakses jaringan informasi.


“Kenapa Pansus Covid-19 membahas tower desa dikarenakan demi ada kesinambungan data yang terintegrasi terkait bantuan di tengah pandemi ataupun kendala yang selama ini terjadi, apakah akibat tower yang belum aktif atau bagaimana,” jelasnya.


Dijelaskannya, data tower desa di Sampang pada tahun 2019 sebanyak 69 tower sedangkan tahun 2020 ada 111. Sampai saat ini, keberadaaan tower itubbelum efektif karena hanya sebagian yang aktif dan bisa digunakan.


Saat dikonfirmasi, Kepala DPMD Sampang Malik Amrullah didampingi Kabid Bina Pemerintahan Desa Suhanto memilih irit bicara. Dia tidak menjelaskan secara detail penyebab dikeluarkannya dari ruang rapat.


“Kita disuruh ambil data saja, makanya sekarang masih nunggu,” singkat Malik di luar ruang rapat kantor DPRD Sampang. (dul/lum)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *