Komisi II DPRD Sampang Sidak Pasar Srimangunan karena Pedagang sering Kehilangan

MADURANEWS.CO, Sampang- Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Srimangunan, Rabu (30/9/2020) malam. Itu setelah memdapatkan laporan dari para pedagang yang sering kehilangan barang dalam kiosnya.


Sidak tersebut digelar beberapa jam pasca perwakilan pedagang wadul ke Kontor DPRD Sampang. Pantauan di lokasi, pukul 21.00 WIB rombongan sidak mendatangi pusat perbelanjaan di Pasar Srimangunan. Sejumlah kios dan lapak pedagang dilakukan penyisiran dengan didampingi sejumlah petugas keamanan pasar.


Anggota Komisi II DPRD Sampang Agus Husnul Yakin mengatakan, sidak ke Pasar Srimangunan tersebut merupakan rangkaian pemantauan yang dilakukan untuk melihat secara langsung kinerja petugas keamanan di pasar tradisional tersebut.


Dikatakannya, secara langsung rombongan menyusuri lorong pedagang yang kerap terjadi kehilangan, terutama di bagian lantai dasar tepatnya kios palawija.
“Sidak ini untuk tindak lanjut hasil pertemuan kami dengan dinas mitra, asosiasi pedagang, dan kepala Satpam pada Rabu siang,” katanya.


Dengan sidak tersebut, pihaknya ingin melihat langsung kondisi pengamanan di Pasar Srimangunan. “Kami ingin memastikan keamanan demi kenyamanan para pedagang, karena ada laporan barang-barang dagangan kerap hilang,” ujarnya.

Berdasarkan hasil pengamatan sidak, politisi PBB itu menyimpulkan bahwa ada dua faktor yang menjadi peyebab sering hilangnya barang dagangan. Pertama, adanya peluang orang tak bertanggungjawab bisa leluasa masuk ke area pasar. Kedua, karena adanya niat dari pelaku pencurian untuk melancarkan perbuatannya.


“Dua unsur ini yang menyebabkan tidak amannya barang dagangan pasar. Selain itu kami lihat akses keluar masuk pintu pasar sangat bebas,” tegasnya.


Maka itu, politisi asal Kecamatan Camplong itu meminta dinas terkait agar membekali petugas keamanan pasar dengan beberapa fasilitas penunjang, terutama kecepatan komunikasi antar petugas keamanan. Lampu penerangan yang masih minim di dalam pasar juga perlu diperbaiki.


“Kondisi ini diperparah dengan pemanfaatan pos jaga petugas keamanan digunakan sebagai tempat penyimpanan barang bekas. Lha terus petugas standby dimana? Ini sama halnya petugas penjaga kuburan, cuma mondar mandir tanpa kelengkapan keamanan,” imbuhnya.


Ditempat yang sama, Ketua Regu Petugas Satpam Pasar Srimangunan Fathur Rosi mengaku bahwa pihaknya tidak pernah dibekali alat pendukung. Insiden kehilangan berupa barang dagangan dan kendaraan di pasar sudah terjadi untuk kelima kalinya.


“Alat komunikasi seperti HT dan senter tidak ada, sudah pernah kita sampaikan kepada pimpinan Satpam dan OPD, tapi sampai saat ini tidak ada tanggapan,” katanya.


Waktu yang paling rawan kehilangan, kata dia, adalah dari sore sampai malam hari. “Paling rawan memang jam sore dan dini hari, kadang karena pedagang sendiri yang lalai, sering terjadi kehilangan,” tuturnya. (dul/lum)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *