Inilah Indikator Capaian RPJMD Sampang 2019-2024, IPM Naik di Posisi Menengah

MADURANEWS.CO, Sampang– Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, mengungkap bahwa capaian indikator kinerja utama Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2019-2024 Pemkab Sampang sudah bagus.

Kepala Bappelitbangda Sampang, Umi Hanik Laila mengatakan, kalau capaian pelaksanaan RPJMD 5 tahun di periode pertama Bupati Sampang H Slamet Junaidi sudah baik. Hal itu dapat dilihat dari berbagai indikator yang ada. Yakni, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang ditahun 2020 bertengger diangka 64,75 menjadi 66,72 pada tahun 2024. Artinya IPM Sampang sudah berada di posisi menengah.

“Angka ini belum tinggi, dan masih menjadi tantangan kita kedepan. Untuk 5 tahun kedepan kita berharap Sampang sudah berada dicapaian yang tinggi,” katanya pada Musrenbang Kabupaten, Jum’at (09/05/2025).

Sementara penduduk miskin di Sampang tahun 2024 masih cukup tinggi, yakni 20,83 persen. Meskipun angka tersebut mengalami penurunan dari tahun sebelumnya 2023 yang bertengger diangka 21,76, Indeks kemiskinan reguler Sampang 20,83 itu masih menjadi yang tertinggi dari 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Sedangkan kalau untuk kemiskinan ekstrim Kabupaten berjuluk Kota Bahari itu masih berada diangka 0,88.

“Dimana nanti program pemerintah kemiskinan ekstrim ini sudah harus tuntas pada tahun 2026,” tuturnya.

Selanjutnya, Indeks Pertumbuhan Ekonomi Sampang pada tahun 2024 berada diangka 3,23 persen. Indeks Gini yang digunakan untuk mengukur ketimpangan pendapatan, 0,233. Indeks Gini tersebut masih tergolong baik, karena tidak ada ketimpangan yang sangat signifikan dari seluruh wilayah di Kabupaten Sampang.

“Indeks pelayanan kepuasan layanan infrastruktur, ini juga kita survei setiap tahunnya untuk melihat persepsi masyarakat terhadap pembangunan yang kita laksanakan. Dari hasil survei tahun 2024, kita berada diangka 7,05,” ujarnya.

Kemudian indeks resiko bencana, yang merupakan indeks yang digunakan untuk mengukur potensi bencana dan kesiapan daerah, menurut Hanik indeks tersebut berada diangka 90,09. Artinya kalau masih dibawah 100 ketahanan daerah atau kesiapan daerah untuk menghadapi bencana ini lebih tinggi dari potensi bencana yang ada.

Lebih lanjut, Indeks Reformasi Birokrasi (IRB) mulai mengalami peningkatan dari 63,15 pada tahun 2023, menjadi 77,13 pada tahun 2024. dari capaian tersebut angka sudah bisa dikatakan berada diangka Percaya Diri (PD). Karena menunjukkan reformasi birokrasi yang selama ini dilaksanakan oleh Bupati Sampang sudah menunjukkan hasil yang baik.

“Indeks toleransi adalah indeks yang mengukur harmonisasi masyarakat dalam semua perbedaan. Baik dalam agama, budaya dan sebagainya, kita ada diangka 3,80 dari skala 5 indeks toleransi,” pungkasnya. (san)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *