Diskominfo Berharap Ini Pasca Beredarnya Video Hoax Terkait Bupati Sampang

MADURANEWS.CO, Sampang– Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, berharap masyarakat senantiasa merujuk pada sumber informasi resmi dan media massa yang kredibel untuk mendapatkan informasi yang berkualitas dan tidak mudah termakan konten digital yang sumbernya tidak jelas.

Harapan itu disampaikan setelah adanya video diakun TikTok @faktapolitiktok yang mengolah video AI dengan menampilkan Bupati Sampang, H Slamet Junaidi yang sedang menyampaikan pesan kepada Wakil Bupati Sampang H Ahmad Mahfudz dengan Caption “Lakonah lakonih, kennengah kennengih” yang dari video tersebut menimbulkan kesan negatif.

Kepala Diskominfo Sampang, Amrin Hidayat mengatakan, bahwa dari hasil analisa visual yang dilakukan secara cermat oleh tim teknis yang ada di instansinya, video yang mengguncang masyarakat Kabupaten berjuluk Kota Bahari itu merupakan hasil editan atau rekayasa dengan menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) jenis Deepfake yang secara teknis teknologi tersebut dapat memalsukan wajah dan suara.

Lebih lanjut, Amrin memaparkan kejanggalan video tersebut ada di detik 0-3 yang disitu tampak tepi dagu dan pipi orang dalam video tersebut terlihat kabur. Dan gerakan matanya juga tidak sinkron dengan arah kepala, serta mulut yang tampak menyatu dengan kulit disekitarnya secara tidak alami.

“Sedangkan pada detik 4 hingga 6, dagu terlihat ‘melayang’ dan terjadi efek face warping atau pergeseran bentuk wajah sesaat dari bentuk normal,” katanya saat press release, Senin (2/6/2025).

Dari adanya video hoax itu, Amrin menyampaikan harapannya agar masyarakat selalu waspada terhadap video-video konten digital yang kadang itu telah dimanipulasi oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Khususnya video yang menyangkut dan menampilkan tokoh pejabat daerah atau tokoh publik.

“Kami harap masyarakat juga tidak mudah membagikan konten yang belum terverifikasi kebenarannya, serta senantiasa merujuk pada sumber informasi resmi seperti situs pemerintah dan media massa yang kredibel,” harapnya. (san)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *